Rabu, 21 September 2011


Untuk Ibu...

posting by Anzhila Rahma Arifana

butir air mata menumpuk dipelupuk matamu
jelaskan rasa,saat kau baca baris baris cinta dari sang pendosa
kuusapkan, telapak tanganku pada pipimu yang pucat
kurasakan, dadaku semakin sesak dan ngilu
tak ada yang bisa kuucapkan hari ini
seperti malam malam kemarin,
bersama cahaya kejora dimalam itu
aku hanya terdiam bisu
ingin aku berkata
aku cinta kamu
namun, bibir ini terkatup rapat. tercekat
kurasa getaran merangkak diujung jari jariku yang kaku
sungguh! aku pendosa bodoh yang tak pandai bicara
untuk sekedar bicarakan cinta
biarlah, cinta ini kupendam dalam sepi
hingga kutemukan tangga pelangi untuk menujumu. Bidadari

0 komentar:

Posting Komentar